Minggu, 20 Februari 2011

Setgab: Apapun Hasil Voting, yang Penting Berantas Mafia Pajak 
Anwar Khumaini - detikNews



Jakarta - DPR akan menggelar voting pada Selasa (22/2) untuk menentukan apakah Hak Angket Mafia Pajak lolos atau tidak. Sekretaris Gabungan partai koalisi Syarif Hasan, yang juga politisi Partai Demokrat tidak mempermasalahkan apapun hasil voting.

Menurutnya, yang terpenting dari hasil voting adalah penegakan hukum bagi para mafia pajak harus diutamakan. Berikut wawancara wartawan dengan pria yang juga menjabat sebagai Menteri
Koperasi dan UKM ini di sela-sela rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Senin (21/2/2011).

Bagaimana soal voting besok?

Kita lihat saja besok. Apapun yang terjadi besok, kita inginkan apakah angket atau panja, yang penting kita ingin penegakan hukum untuk mafia pajak itu diselesaikan. Jangan banyak dipolitisasi.

Kalau voting, angket yang dipilih?

Sama saja, kalau toh angket kita harapkan proses penyidikan dan penyelidikan benar-benar penegakan hukum, pembasmian mafia pajak bukan panggung politik.

Bapak melihat seperti itu (panggung politik)?


Lha pengalaman kita dulu Century kan seperti itu.

Kalau jadi angket, sanksi bagi koalisi di Setgab?

Kita bukan bicara sanksi sekarang

Perlu enggak Panja atau angket?

Kita inginnya di Panja saja. Karna substansinya kan lebih banyak pelanggaran hukumnya. Kalau nanti diangket, akan lebih banyak politisasinya. Kalian sudah tahu semuanya

Soal angket pajak, ada enggak kemungkinan referensi reshuffle?

Itu beda antara angket dengan reshuffle. Reshuffle itu urusan Bapak Presiden, angket urusan DPR.

Evaluasi koalisi?

Kita bukan evaluasi, tapi perbaikan.

Sampai hari ini pendekatan pada fraksi?

Kita masih tanamkan pengertian pada mereka, substansinya adalah agar mafia pajak kita berantas, itu yang paling efektf melalui panja gabungan bukan angket. Tapi kalau mereka tetap tidak mengerti ya kita lihat saja besok.

Ini ancaman?

Saya tidak ngomong apa-apa kok dibilang mengancam.

Demokrat sudah usul ke Presiden untuk evaluasi?

Belum, tapi kan Bapak Presiden mengikuti semua. Jadikan beliau sudah lebih tahu.

Demokrat ada rembuk dengan presiden soal yang tidak solid?

Setgab belum. Presiden sudah mengetahui kondisi situasi yang ada. Kita lihat saja nanti sikap Presiden

Apa sikap presiden?


Kita dianjurkan untuk komunikasi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar